Selasa, 23 November 2010

contoh kasus KM di unit organisasi perusahaan


Dalam era persaingan bisnis akhir-akhir ini, semua perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerjanya. Ada berbagai macam cara untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Namun, dewasa ini kebanyakan perusahaan fokus dalam penerapan teknologi informasi untuk mendukung kinerjanya. Satu hal yang mereka lupakan adalah bagaimana cara memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik dan benar
Dalam karya tulis ini saya akan mencoba mengulas salah satu contoh pemanfaatan teknologi secara baik guna peningkatan kinerja suatu perusahaan. Seperti ungkapan Peter Drucker berikut ini:
“The basic economic resource is no longer capital, nor natural resources, not labor. It is and will be knowledge”
Nantinya sesuatu yang memegang peranan penting dalam suatu perusahaan bukan lagi kapital, sumber daya, atau tenaga kerja. Melainkan Pengetahuan.
Pengetahuan akan sangat berperan penting dalam kelangsungan suatu perusahaan. Dengan pengetahuan, suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya. Namun, tidak sekedar pengetahuan saja yang dibutuhkan. Yang jauh lebih penting dari itu adalah pengelolaan pengetahuan secara baik.
Permasalahan yang dihadapi adalah!
Fenomena yang ada saat ini, jika seorang karyawan atau pegawai dalam suatu perusahaan meninggalkan perusahaan tersebut, maka pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut juga ikut pergi. Hal ini dikarenakan masih belum adanya pengelolaan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut.
Bentuk penerapan yang harus dilakukan
dalam pengelolaan pengetahuan yang ada pada perusahaan diperlukan suatu bentuk penerapan dari Knowledge Management. Menurut Hendrik dalam artikel populernya di Ilmu Komputer.com, Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan) adalah merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan data dan informasi yang telah digabung dengan berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber
Pengetahuan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu tacit dan eksplisit knowledge. Berikut ini sedikit ulasan mengenai pengertiaan 2 macam knowledge tersebut:
§ Tacit Knowledge
Pengetahuan yang berbentuk know-how, pengalaman, skill, pemahaman, maupun rules of thumb.
§ Explicit Knowledge
Pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak maupun elektronik) dan bisa sebagai bahan pembelajaran (reference) untuk orang lain
Suatu perusahaan atau organisasi perlu melakukan pengelolaan pengetahuan dari individu-individu yang ada pada perusahaan atau organisasi tersebut dikarenakan dengan adanya pengelolaan tersebut perusahaan dapat mengetahui tingkat kompetensi dari masing-masing sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Dengan tau masing-masing kompetensi tersebut, suatu perusahaan dapat menempatkan seorang karyawan atau pegawai sesuai dengan kompetensi masing-masing. Selain itu, dengan adanya pengelolaan pengetahuan yang baik, tidak akan ada pengulangan suatu kesalahan atau kegagalan dalam melakukan sesuatu, hal ini dikarenakan telah adanya dokumentasi yang menjelaskan proses sebelumnya. Sesuatu yang baru terkadang dapat muncul dengan adanya stimulus dari pengetahuan sebelumnya. Untuk itu dengan adanya pengelolaan pengetahuan akan membantu terciptanya pengetahuan-pengetahuan yang baru. Dengan adanya itu semua, maka suatu perusahaan akan semakin stabil dalam perjalanan hidupnya.

 Implementasi Knowledge Management

Manfaat yang sangat banyak dari penerapan Knowledge Management tidak berbanding lurus dengan keberhasilan penerapannya. Hal ini disebabkan berbagai macam factor, salah satunya adalah masih adanya keengganan seorang individu untuk menuliskan pembelajaran dari aktivitas yang telah mereka lakukan.
Dalam membangun Knowledge Management pada perusahaan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
  1. Bangun infrastruktur dengan teknologi yang tepat
Teknologi yang tepat, bukan berarti teknologi yang digunakan adalah teknologi tinggi. Tepat berarti sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan usaha yang anda lakukan sekarang dan tidak membuang-buang biaya. Teknologi ini bisa saja seperti komputer dan jaringan internet, lihat kembali di alat-alat pengetahuan.
  1. Bangun sebuah infrastruktur konseptual dengan tulang punggung kompetensi
Teknologi yang tepat juga tidak akan berguna apabila anda tidak mempunyai konsep atau visi yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Dan tulang punggung yang kompeten adalah orang-orang yang mempunyai ilmu, keahlian, pengalaman, kecepatan bertindak, dan bersosialisasi.
  1. Buat suatu tempat penyimpanan dan hal-hal yang menyangkutnya
Tempat penyimpanan bisa saja berupa gudang, perpustakaan, arsip, database, file. Dan dibantu dengan alat-alat yang mempermudah pencarian.
  1. Ciptakan standar tinggi untuk kualitas dan kegunaannya
Anda harus membuat suatu aturan, yaitu hanya ilmu yang berguna sajalah yang akan anda disimpan di gudang pengetahuan anda, jangan sampai sampah informasi juga anda masukkan kedalamnya. Dan pastikanlah kalau aturan ini sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Yang diperlukan dalam penerapan Knowledge Management adalah Suber Daya Manusia dan Teknologi. Selain individu-individu yang berperan dalam berbagi pengetahuan, diperlukan pula sesorang yang menjadi pengatur Knowledge Management, hal ini sangat diperlukan untuk kelancaran proses penerapan Knowledge Management. Sedangkan peran teknologi di sini adalah untuk mendukung terciptanya suatu system Knowledge Management yang baik.
Kesimpulan
Dari ulasan di atas dapat saya simpulkan bahwa Knowledge Management dapat memberikan manfaat yang besar dalam hal pengingkatkan performa suatu perusahaan. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menciptakan system yang baik, serta pengelolaan terhadap system tersebut. Dengan adanya system yang baik serta pengelolaan yang baik pula, maka nantinya perusahaan dapat meningkatkan kompetensinya dibandingkan perusahaan-perusahaan lain
 refersensi by:
Romi Satrio Wahono, Knowledge Management dan Kiat Praktisnya, 2008
www.km-forum.org



Kamis, 18 November 2010

knowledge management

Apa itu knowledge management?

Knowledge management merupakan manajemen pengetahuan vital secara eksplisit dan sistematis dan proses yang berasosiasi pada pembentukan, pengorganisasian, difusi, penggunaan dan eksploitasi (Skyrme, 1998). Sedangkan menurut Anonim di dalam Estriyanto et al. (2008), adalah proses bagaimana sebuah organisasi mengambil keuntungan dari aset berbasis intelektual dan pengetahuan.
Pengetahuan yang menjadi objek dalam knowledge management terbagi menjadi dua, yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah pengetahuan yang bersifat subyektif,cogn itive, experiential learning dan kasat mata. Sangat sulit untuk didokumentasikan. Sulit untuk ditransfer atau diajarkan maupun dipelajari. Berkaitan erat dengan pemahaman manusia. Explicit knowledge adalah pengetahuan yang bersifat obyektif, rational, dan teknis. Mudah untuk ditransfer atau diajarkan maupun dipelajari. Dapat didokumentasikan dengan mudah. Bentuk explicit knowledge, antara lain dokumen, buku, jurnal dan lain-lain.
Menurut SECI Model, terjadi empat proses transfer pengetahuan, yaituso cializat ion,
externalization, combinationdan internalization. Socialization(tacitke tacit) adalah proses
transfer informasi diantara orang-orang dengan caracon versation/percakapan. Proses selanjutnya adalahe xter nalizati on, yaitu transfer dari tacit knowledge ke explicit knowledge. Misalnya, penulisan buku, jurnal, majalah dan lain-lain.Combination adalah transfer dari
explicit knowledgek e explicit knowledge, misalnya, merangkum buku. Internalizationadalah
transfer dari explicit knowledge ke tacit knowledge, misalnya, guru mengajar didalam kelas

Konsep manajemen pengetahuan ini meliputi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI) dalam tujuannya untuk mencapai organisasi perusahaan yang semakin baik sehingga mampu memenangkan persaingan bisnis. Perkembangan teknologi informasi memang memainkan peranan yang penting dalam konsep manajemen pengetahuan. Hampir semua aktivitas kehidupan manusia akan diwarnai oleh penguasaan teknologi informasi, sehingga jika berbicara mengenai manajemen pengetahuan tidak lepas dari pengelolaan


Mengapa membutuhkan sistem manajemen pengetahuan ?

Era global sedang bergulir kencang. Tantangan berupa turbulensi semakin gencar. Berbagai jenis informasi semakin saling berseliweran saja. Perusahaan yang menjauh dari era ini akan terpuruk. Pasalnya tantangan masa kini adalah bagaimana menguasai atau mengatasi banyaknya informasi dan pengetahuan yang berasal dari segala penjuru dunia. Bagaimana perusahaan mengorganisasi informasi dan pengetahuan seoptimum mungkin? Bagaimana perusahaan memfasilitasi diseminasi informasi? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan alasan mengapa manajemen pengetahuan dibutuhkan. Bagi perusahaan yang tergolong sebagai organisasi belajar maka manajemen pengetahuan sudah menjadi kebutuhan.Natarajan dan Shekar (2000) dalam Jamaliah Abdul Hamid (Understanding Knowledge Management, 2003) mendefinisikan Manajemen Pengetahuan sebagai kegiatan terstruktur dari organisasi dalam rangka memperbaiki kapasitas organisasinya. Caranya adalah dengan memperoleh, membagi, dan memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan derajat kelangsungan hidup dan keberhasilan organisasi. David dan Associate (1997) mengatakan bahwa manajemen pengetahuan adalah suatu proses yang sistematik dalam menciptakan, mengumpulkan, mengorganisasikan, mendifusikan, memanfaatkan, dan mengeksploitasi pengetahuan. Dari definisi tersebut maka ada empat subsistem dari manajemen pengetahuan yakni mendapatkan, menciptakan, menyimpan, dan mentransfer-memanfaatkan pengetahuan.Setiap perusahaan tentu saja berorientasi pada kebutuhan konsumen. Untuk itu perusahaan seharusnya membutuhkan informasi yang menyangkut dinamika pola perilaku pasar. Kebutuhan konsumen dan pelanggan semakin dinamis dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan pendapatan mereka. Tuntutan konsumen terhadap mutu produk (barang dan jasa) dan pelayanan misalnya mendorong perusahaan untuk menelaah kembali proses produksi, distribusi, promosi, dan pelayanan. serta model dan fasilitas pelayanan. Untuk itu perusahaan perlu memperoleh informasi tentang jenis teknologi produksi dan sistem pelayanan yang mutahir. Apa saja teknologi yang layak ditinjau dari sisi teknis, finansial dan ekonomi. Disamping itu perusahaan pun membutuhkan peningkatan mutu sumberdaya manusianya. Untuk itu pengetahuan tentang metode rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia menjadi hal yang vital.Sistem yang diciptakan merupakan suatu keterkaitan yang komprehensiv dari informasi dan pengetahuan dari beragam sumber seperti kalangan praktisi, ilmuwan, dan pengamat. Data dan informasi diolah, dianalisis, dan sejauh mungkin disintesis yang kemudian dipakai untuk menyusun strategi bisnis perusahaan. Tidak tertutup kemungkinan sistem ini memotivasi para karyawan untuk bekerja berbasis pengetahuan. Artinya mereka akan selalu meningkatkan mutu kinerjanya semaksimum mungkin lewat proses pembelajaran yang bersinambung. Pada gilirannya penerapan manajemen pengetahuan sebagai sistem akan meningkatkan pertumbuhan kinerja bisnis perusahaan.Keberhasilan penerapan manajemen pengetahuan sangat bergantung pada beberapa faktor. Yang pertama adalah kualitas pemimpin perusahaan yang didukung semua lini. Disini sang pemimpin, katakanlah manajemen menengah,harus komit dan taatasas dalam menerapkan dan mengembangkan sistem secara partisipatif dan integral. Yang kedua adalah dukungan budaya kerja berbasis pengetahuan di kalangan manajemen dan karyawan. Secara eksplisit budaya pengetahuan akan memperkuat budaya kerja yang ada. Dan yang ketiga, karena sebagai sistem maka manajemen pengetahuan harus merupakan sistem bisnis perusahaan yang total. Artinya subsistem manajemen pengetahuan berkaitan dengan subsistem lainnya seperti dengan subsistem-subsistem manajemen SDM, manajemen finansial, manajemen kompensasi, manajemen produksi, manajemen pemasaran.

Knowledge Management di Organisasi

Knowledge management di suatu organisasi

Era globalisasi yang ditunjang oleh inovasi juga ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat . Menyadari akan persaingan yang semakin berat, maka diperlukan perubahan paradigma di organisasi. Istilah paradigma berasal dari Yunani artinya memperagakan atau mendemontrasikan, istilah tersebut dipopulerkan oleh Thomas Khun dalam bukunya berjudul The structure of scientific revolutions. Dalam buku tersebut Khun mendifinisikan sebuah paradigma ilmiah sebagai :
1). Apa yang diamati dengan cermat,
2). Jenis pertanyaan yang akan diajukan dan jelajah untuk mencari jawaban dalam kaitannya dengan subyek,
3). Bagaimana pertanyaan tersebut akan distruktur, dan
4). Bagaimana hasil kajian ilmiah akan ditafsirkan.
Jadi dalam sains biasa, paradigma merupakan himpunan eksperimen contoh yang mungkin akan digandakan atau diulang. Perubahan paradigma itu merupakan transformasi yang ditimbulkan oleh agen perubahan (katalis) dengan efek akhir berupa metamorfosa yang melibatkan pengetahuan sebelumnya dan temuan baru yang menentang atau membuang pengetahuan sebelumnya. Maka perubahan paradigma dianggap sebagai sebuah perubahan dari satu cara berpikir ke cara berpikir lainnya. Jadi perubahan paradigma di organisasi adalah dari yang semula mengandalkan pada resource-based, menjadi knowledge-based, secara sederhana di organisasi saat ini adalah kumpulan buku, dokumen dan materi lainnya yang ditata untuk digunakan oleh pemakai. Paradigma lama dengan kerangka berpikir bagaimana mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya serta sedapat mungkin tidak boleh meninggalkan perpustakaan alias tidak dipinjamkan, misalnya. Jadi perlu transformasi yang didorong oleh agen perubahan yang mampu merubah pengetahuan yang sebelumnya dengan temuan baru yang berlawanan dengan pengetahuan sebelumnya. Misalnya saat ini terjadi perubahan paradigma menjadi knowledge provider atau solution provider yang berorientasi pada pemakai. Bila sebelumnya pengolahan materi menjadi kerangka pikir utama, maka kinilah pemakailah yang menjadi sasaran, misalnya. Paradigma ini muncul karena tuntutan pemakai di satu sisi serta kesadaran bahwa data, informasi dan pengetahuan diolah harus ditujukan kepada pemakai serta munculnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat, serta perubahan perilaku pemakai.? yang bertumpu pada analisis bidang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya pohon industri, kemasan informasi, metadatabase, data mining, data warehouse, dan sebagainya. Disinilah peran pendidikan dan knowledge sharing di kalangan karyawan menjadi amat penting dalam meningkatkan kemampuan manusia untuk berpikir secara logika yang akan menghasilkan suatu bentuk inovasi. Jadi, inovasi merupakan suatu proses dari ide melalui penelitian dan pengembangan sehingga akan menghasilkan prototype yang bisa dikomersialkan.

KM di dinas sosial provinsi DKI Jakarta

Berjalanya proses KM diperusahaan mempunyai tujuan yaitu meningkatkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan proses inti lebih efisien. Proses KMS akan berjalan dalam suatu perusahaan bila telah terbentuk budaya sharing knowledge baik secara individu maupun secara institusi. Budaya sharing tersebut dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

a. menciptakanknowledge knowledge diciptakan begitu seseorang menentukan cara baru untuk melakukan sesuatu atau menciptakanknow-how. Kadang-kadangknowledg e eksternal dibawa ke dalam organisasi/institusi,
b. menangkap knowledge-knowledge baru diidentifikasikan sebagai bernilai dan
direpresentasikan dalam suatu cara yang masuk akal,
c. menjaringknowledge knowledge baru harus ditempatkan dalam konteks agar dapat ditindaklanjuti. Hal ini menunjukkan kedalaman manusia (kualitasta cit) yang harus ditangkap bersamaan dengan fakta explicit,
d. menyimpanknowl edge:knowl edge yang bermanfaat harus disimpan dalam format yang baik dalam penyimpananknowl edge, sehingga semua anggota dalam organisasi dapat mengaksesnya,
e. mengolahknowledge: seperti perpustakaan,kn owledge harus dibuat up-to-date. Hal
tersebut harus di-review untuk menjelaskan apakah relevan atau akurat

Strategi penerapan KM di dinas sosial provinsi DKI Jakarta

• membangun platform teknologi dan sistem manajemen pengetahuan
• mengelola kompetensi inti dan pengetahuan yang dibutuhkan pengguna
• membangun kolaborasi dan inovasi
• mengembangkan sumber-sumber pengetahuan, memberdayakan SDM dengan basis pengetahuan
• menghubungkan komunitas ahli.

Implementasi KM di dinas sosial provinsi DKI Jakarta


Prinsip utama yang mendasari pengembangan Knowledge Management System di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta diantaranya:
a. Format pengetahuan digital lebih mudah disimpan dalam jaringan intranet dan proses pemeliharaannya lebih efisien sehingga mudah dianalisa, ditelusuri, diperbaharui dan disebarkan.
b. Setiap pegawai memiliki tanggungjawab, kewajiban dan hak akses yang sama terhadap pengetahuan yang sesuai dengan kepentingannya.
c. KMS Dinas Sosial berbasis antarmuka dinamis yang memungkinkan untuk mendorong terbentuknya budaya saling berbagi pengetahuan. Begitupula dengan kemudahan akses pengetahuan diberbagai lapisan struktural sebagai pendukung yang memudahkan proses pembentukan budaya sharing knowledge dilakukan.
d. Berkerja secara kelompok (teamwork) mendorong setiap orang untuk bekerja bersama- sama secara lebih baik dengan orang lain untuk menyelesaikan tugas yang sedang dikerjakan.
e. Menghilangkan atau memperkecil sekat birokrasi karena memungkinkan Kepala Dinas mendorong para pegawai struktural dibawahnya untukbekerja bersama-sama secara sinergis. Memungkinkan pula bagi Kepala Dinas dapat memberi contoh atau model berbagi pengetahuan atau informasi kepada semua lapisan struktural.

    Dengan penerapan knowledge management system, inovasi dan perkembangan insitusi menjadi lebih cepat karena dengan pola siklus knowledge management tersebut semua pengetahuan terarsip dengan baik dan dapat diakses dengan mudah oleh seluruh anggota. Namun demikian diperlukan kemauan masing-masing individu dalam insitusi anggota untuk mengeksplisitkan semua tacit knowledge yang dimiliki sehingga bisa disebarluaskan kepada anggota lain. Sikap yang harus dibudayakan untuk pembentukan sistem ini diantaranya menciptakan, menangkap, menjaring, menyimpan, mengolah, dan menyebarluaskanknowl e dge masing-masing.Knowledge Management System terdiri dari aspek aktifitas, teknologi pendukung, interface dan berbagai komponen pendukung lainnya. Namun demikian perkembang opensource web platform saat ini memungkinkan implementasi knowledge management portal dalam bentuk yang lebih sederhana akan tetapi sudah cukup menjembatani terjadinya sharingculture di organisasi.

KM di bidang komputerisasi akuntansi

Apa itu Komputer akuntansi?

Komputer Akuntansi merupakan salah satu Jurusan yang hampir ada di setiap universitas, selain dari jurusan Manajemen informatika ( MI ), jurusan Komputer Akuntansi atau lazimnya di singkat K_A lebih terfokus pada pelajaran yang bersifat Akuntansi namun tidak saja belajar tentang Akuntansi doang... tetapi juga belajar tentang program - program komputer layaknya FoxPro, Basic, dll, bahkan anak jurusan Komputer Akuntansi malah mendapatkan pelajaran tentang Jaringan Komputer.

Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif berdampak pada perubahan berbagai proses bisnis perusahaan antara lain proses akuntansi. Pengolahan data akuntansi yang dulu banyak dilakukan secara manual tidak lagi mampu menjawab tantangan persaingan masa kini. Percepatan bisnis yang ada menuntut pengolahan data yang terkomputerisasi. Rancang bangun sistem informasi akuntansi berbasis komputer menghasilkan informasi dan laporan keuangan yang lebih cepat, akurat dan relevan bagi perusahaan. Oleh karena itu kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki ketrampilan teknologi informasi sekaligus kemampuan akuntansi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
Program pendidikan Komputer Akuntansi menghasilkan lulusan yang mampu memadukan pengetahuan akuntansi dengan penguasaan teknologi informasi. Dengan kurikulum berbasis kompetensi, Komputer Akuntansi membekali lulusannya dengan kemampuan rancang bangun sistem informasi akuntansi, pemrograman, akuntansi dan enterpreneurship sehingga menjadikan lulusan mampu bersaing dalam mengisi peluang dan tantangan kerja di berbagai perusahaan maupun menciptakan lapangan pekerjaan baru dibidang komputerisasi akuntansi.
Komputer akuntansi juga disusun untuk mempermudah pekerjaan akuntansi, namun komputer akuntansi memerlukan prasyarat penguasaan teknologi informasi dan komputer, sehingga yang tidak menguasai teknologi akan mencari berbagai alasan untuk menolak kehadiran sistem akuntansi komputer dengan menunjukan fakta dari kegagalan mereka sendiri.
Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa komputer akuntansi sulit untuk diterapkan. Karena komputer akuntansi menciptakan system akuntansi yang mudah dan pragmatis. Bagian utama dari akuntansi adalah mencatat transaksi dan itu mudah !… Menyusun laporan keuangan adalah pekerjaan komputer sehingga dengan beberapa click tombol mouse dan input seperlunya, pengguna informasi dapat memperoleh informasi keuangan di media yang praktis yaitu media vusual. Kecepatan dan akurasi merupakan sumbangan yang nayata dari komputer akuntansi.
General Ledger adalah bagian utama dari komputer akuntansi. Anda cukup mencatat transaksi melalui form elektronik, selanjutnya komputer akan mengolah data transaksi tersebut sampai kesasaran akhir yaitu laporan keuangan.
Kompetensi Lulusan
• Mempunyai wawasan dan penguasaan dalam bidang manajemen dan akuntansi sesuai dengan perkembangan dunia bisnis dan industri.
• Mempunyai wawasan dan menguasai pengetahuan teknologi informasi, serta memiliki kemampuan rancang bangun Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer dengan menggunakan metode, teknik dan alat bantu tertentu berikut dokumentasinya pada bidang manajemen dan bisnis yang berkembang.
• Mempunyai sikap profesional dan etika profesi yang tinggi berdasarkan ketakwaan terhadap Tuhan YME dan kecintaan terhadap tanah air.
• Mempunyai sikap profesional dan etika profesi yang tinggi berdasarkan ketakwaan terhadap Tuhan YME dan kecintaan terhadap tanah air.



1. Apa saja jenis aplikasi akuntansi komputer ?

Jenis-jenis Aplikasi Akuntansi Komputer yang ada dan telah banyak dikenal serta dipakai dalam dunia usaha adalah MYOB, DacEasy, Payroll, General Ledger, Simply Accounting, Peachtree, Acc Pac, dan lain-lain.
2. Apa manfaat dari masing-masing jenis Aplikasi Akuntansi Komputer ?

Secara umum manfaat masing-masing jenis Aplikasi Akuntansi Komputer ini hampir sama, yaitu memberikan kemudahan dalam menyusun laporan keuangan suatu perusahaan secara cepat dan efisien serta akurat.
3. Apa keuntungan penggunaan Aplikasi Akuntansi Komputer dibandingkan dengan cara manual ?

Keuntungan yang bisa dirasakan dengan menggunakan teknologi informasi Aplikasi Akuntansi Komputer adalah mendapatkan laporan keuangan secara otomatis, cepat dan memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan secara manual. Mempunyai kemampuan untuk menampilkan data secara cepat dan mudah. Mempunyai sistem pengamanan berupa password, dapat menyajikan laporan keuangan komparasi sesuai dengan data pada periode yang diinginkan.
4. Siapa yang dapat menggunakan Aplikasi Akuntansi Komputer ?
Yang dapat menggunakan Aplikasi Akuntansi Komputer ini adalah semua orang yang mengetahui prosedur standar pembukuan dan dapat mengoperasikan komputer, tidak harus seseorang yang pakar akuntansi dan atau pakar komputer.

Prospek Lulusan
• Manager EDP pada perusahaan dagang, Jasa, keuangan, pabrik, Pemerintah, dsb
• Data base administrator
• Sistem Analis dibidang Sistem Informasi Akutansi
• Programmer di bidang Sistem Informasi Akutansi
• Konsultan System Informasi Akuntansi
• Staff Accounting yang memanfaatkan Teknologi Informasi

sumber: http://triatmono.wordpress.com/
Ditulis Oleh: triatmono 2005 Dalam Project pengembangan sistim informasi.