Selasa, 23 November 2010

contoh kasus KM di unit organisasi perusahaan


Dalam era persaingan bisnis akhir-akhir ini, semua perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerjanya. Ada berbagai macam cara untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Namun, dewasa ini kebanyakan perusahaan fokus dalam penerapan teknologi informasi untuk mendukung kinerjanya. Satu hal yang mereka lupakan adalah bagaimana cara memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik dan benar
Dalam karya tulis ini saya akan mencoba mengulas salah satu contoh pemanfaatan teknologi secara baik guna peningkatan kinerja suatu perusahaan. Seperti ungkapan Peter Drucker berikut ini:
“The basic economic resource is no longer capital, nor natural resources, not labor. It is and will be knowledge”
Nantinya sesuatu yang memegang peranan penting dalam suatu perusahaan bukan lagi kapital, sumber daya, atau tenaga kerja. Melainkan Pengetahuan.
Pengetahuan akan sangat berperan penting dalam kelangsungan suatu perusahaan. Dengan pengetahuan, suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya. Namun, tidak sekedar pengetahuan saja yang dibutuhkan. Yang jauh lebih penting dari itu adalah pengelolaan pengetahuan secara baik.
Permasalahan yang dihadapi adalah!
Fenomena yang ada saat ini, jika seorang karyawan atau pegawai dalam suatu perusahaan meninggalkan perusahaan tersebut, maka pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut juga ikut pergi. Hal ini dikarenakan masih belum adanya pengelolaan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut.
Bentuk penerapan yang harus dilakukan
dalam pengelolaan pengetahuan yang ada pada perusahaan diperlukan suatu bentuk penerapan dari Knowledge Management. Menurut Hendrik dalam artikel populernya di Ilmu Komputer.com, Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan) adalah merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan data dan informasi yang telah digabung dengan berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber
Pengetahuan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu tacit dan eksplisit knowledge. Berikut ini sedikit ulasan mengenai pengertiaan 2 macam knowledge tersebut:
§ Tacit Knowledge
Pengetahuan yang berbentuk know-how, pengalaman, skill, pemahaman, maupun rules of thumb.
§ Explicit Knowledge
Pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak maupun elektronik) dan bisa sebagai bahan pembelajaran (reference) untuk orang lain
Suatu perusahaan atau organisasi perlu melakukan pengelolaan pengetahuan dari individu-individu yang ada pada perusahaan atau organisasi tersebut dikarenakan dengan adanya pengelolaan tersebut perusahaan dapat mengetahui tingkat kompetensi dari masing-masing sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Dengan tau masing-masing kompetensi tersebut, suatu perusahaan dapat menempatkan seorang karyawan atau pegawai sesuai dengan kompetensi masing-masing. Selain itu, dengan adanya pengelolaan pengetahuan yang baik, tidak akan ada pengulangan suatu kesalahan atau kegagalan dalam melakukan sesuatu, hal ini dikarenakan telah adanya dokumentasi yang menjelaskan proses sebelumnya. Sesuatu yang baru terkadang dapat muncul dengan adanya stimulus dari pengetahuan sebelumnya. Untuk itu dengan adanya pengelolaan pengetahuan akan membantu terciptanya pengetahuan-pengetahuan yang baru. Dengan adanya itu semua, maka suatu perusahaan akan semakin stabil dalam perjalanan hidupnya.

 Implementasi Knowledge Management

Manfaat yang sangat banyak dari penerapan Knowledge Management tidak berbanding lurus dengan keberhasilan penerapannya. Hal ini disebabkan berbagai macam factor, salah satunya adalah masih adanya keengganan seorang individu untuk menuliskan pembelajaran dari aktivitas yang telah mereka lakukan.
Dalam membangun Knowledge Management pada perusahaan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
  1. Bangun infrastruktur dengan teknologi yang tepat
Teknologi yang tepat, bukan berarti teknologi yang digunakan adalah teknologi tinggi. Tepat berarti sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan usaha yang anda lakukan sekarang dan tidak membuang-buang biaya. Teknologi ini bisa saja seperti komputer dan jaringan internet, lihat kembali di alat-alat pengetahuan.
  1. Bangun sebuah infrastruktur konseptual dengan tulang punggung kompetensi
Teknologi yang tepat juga tidak akan berguna apabila anda tidak mempunyai konsep atau visi yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Dan tulang punggung yang kompeten adalah orang-orang yang mempunyai ilmu, keahlian, pengalaman, kecepatan bertindak, dan bersosialisasi.
  1. Buat suatu tempat penyimpanan dan hal-hal yang menyangkutnya
Tempat penyimpanan bisa saja berupa gudang, perpustakaan, arsip, database, file. Dan dibantu dengan alat-alat yang mempermudah pencarian.
  1. Ciptakan standar tinggi untuk kualitas dan kegunaannya
Anda harus membuat suatu aturan, yaitu hanya ilmu yang berguna sajalah yang akan anda disimpan di gudang pengetahuan anda, jangan sampai sampah informasi juga anda masukkan kedalamnya. Dan pastikanlah kalau aturan ini sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Yang diperlukan dalam penerapan Knowledge Management adalah Suber Daya Manusia dan Teknologi. Selain individu-individu yang berperan dalam berbagi pengetahuan, diperlukan pula sesorang yang menjadi pengatur Knowledge Management, hal ini sangat diperlukan untuk kelancaran proses penerapan Knowledge Management. Sedangkan peran teknologi di sini adalah untuk mendukung terciptanya suatu system Knowledge Management yang baik.
Kesimpulan
Dari ulasan di atas dapat saya simpulkan bahwa Knowledge Management dapat memberikan manfaat yang besar dalam hal pengingkatkan performa suatu perusahaan. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menciptakan system yang baik, serta pengelolaan terhadap system tersebut. Dengan adanya system yang baik serta pengelolaan yang baik pula, maka nantinya perusahaan dapat meningkatkan kompetensinya dibandingkan perusahaan-perusahaan lain
 refersensi by:
Romi Satrio Wahono, Knowledge Management dan Kiat Praktisnya, 2008
www.km-forum.org



0 komentar:

Posting Komentar